Bayangkan sebuah perjalanan indah yang terbentang menuju puncak gunung
Pada puncak tersebut kita melihat sosok kedua orang tua kita,
mereka tersenyum pada kita menyambut kita dengan penuh suka cita...
Lihat apa yang telah kita raih, dan renungkan, apa saja yang telah kita
berikan kepada mereka
Sudahkan cukupkah semua??? mengganti apa yang telah mereka korbankan
selama ini untuk kita,
mengganti atas apa yang telah mereka perjuangkan demi hidup kita…
Bayangkan
satu peristiwa yang tidak dapat menahan air mata untuk jatuh berlinang,
satu peristiwa bahagia dimana kita dapat berkumpul dengan orang-orang
yang begitu kitacintai.
Ingatlah ketika kita kecil, ketika kita
masih bersih belum ternoda suatu apapun, ibu selalu menyayangi kita,
mengasihi tanpa pernah putus, ketika orang – orang disekitar kita
bercerita tentang kita saat itu, kita yang selalu dimanjakan, dibelai,
ditimang sang ibu… ibu yang selalu menyenandungkan nada – nada indah
pengantar tidur kala itu, bahkan saat kita menangispun, ibu selalu sabar
dan tidak pernah merasa menderita… ingatlah dan rasakan belaian tangan
ibu, yang telah rela mempertaruhkan jiwa raga dan seluruh hidupnya untuk
melahirkan kita…
Hadirkan sosok itu, sosok seorang wanita
yang rela berdesak-desakan ketika membelikan kita pakaian ketika
lebaran. Seorang wanita yang rela tidak tidur semalaman karena menunggui
kita disaat kita kecil. Yang ridak rela anaknya digigit seekor
nyamukpun. Seorang wanita yang rela menggadaikan nyawanya agar kita
tetap hidup ketika melahirkan kita.
Seorang wanita yang
tidak pernah meminta balas budi sedikit pun dari segala kelelahan dan
pengorbanannya. Seorang wanita yang mungkin sampai hari ini belum sempat
kita bahagiakan. Seorang wanita yang sangat berharap kita bisa menjadi
bagian dari kebahagiaan dalam hidupnya.
Hadirkan seorang
wanita bernama Ibu yang selama ini mungkin sering kita tidak pedulikan.
Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini sering kita
abaikan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini
sering kita remehkan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin
selama ini tidak pernah kita hargai pengorbanannya.
Hadirkan
seorang ibu yang selama ini menginginkan kebahagiaan untuk kita dalam
desahan do’a-do’a malamnya. Dalam butiran-butiran air matanya dan dalam
kesedihannya memikirkan kebahagiaan untuk diri kita. Seorang wanita yang
berharap kita dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang dapat
menyelamatkan mereka di akhirat. Ketika tidak ada yang mampu
menyelamatkan kecuali anak yang sholeh dan sholehah…
Sekarang
hadirkan seorang laki-laki yang selama ini telah berkorban banyak untuk
kita, seorang laki-laki yang bernama Ayah. Yang rela kerja keras siang
dan malam hanya agar kita bisa bersekolah, kuliah dan dapat pendidikan
yang layak seperti teman-teman kita yang lain.
Seorang
laki-laki yang tidurnya tidak pernah nyenyak, karena memikirkan pakaian
kita yang sudah tidak layak pakai lagi. Dan memikirkan biaya sekolah
yang harus dibayarnya besok pagi. Yang bekerja dengan ikhlas dan jujur
karena tidak rela anaknya diberikan makanan yang haram walaupun sedikit.
Hadirkan
sosok Ayah kita yang selama ini yang mungkin kita jarang dapat
membantunya, meringankan pekerjaan-pekerjaannya. Yang selama ini mungkin
kita sering menuntut banyak diluar kemampuannya. Apakah kita tidak
ingin membuat mereka bahagia suatu saat nanti?
Sebelum
bendera kuning tertambat di jalan-jalan menuju rumah kita? Sebelum
memberikan hadiah pakaian untuk yang terakhir kalinya yaitu kain kafan.
Sebelum kita mengecup kening dan tangannya untuk yang terakhir kali,
sebelum kita menghantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Sudah siapkah kita???
Apakah anda tidak ingin membuat
mereka tersenyum bahagia melihat kita telah menjadi anak kebanggaannya
dari anak-anak yang pernah dilahirkan dan dididiknya? Apakah kita tidak
ingin satu saat nanti bisa menggendong ibu kita dari Shofa ke Marwa,
menghantarkan ayah kita untuk mencium Batu Hajar Aswad bersama-sama? Dan
meminumkan air zam-zam langsung dari sumbernya, mungkin itu impian dan
harapan besar mereka kepada diri kita. Walau sesungguhnya mereka tidak
pernah meminta…
Dan mereka ingin kita menjadi amal jariah
bagi mereka. Apakah kita tidak ingin menyelamatkan mereka nanti di
akhirat? Jadilah yang terbaik hari ini. Belajar terus jangan pernah
menyerah, berjuanglah untuk harapan besar orang-orang yang mencintai
kita. Jadilah bukti jangan menunggu bukti, kalau tidak oleh kita maka
siapa lagi. Jika tidak sekarang ini kapan lagi. Dan jika tidak disini
dimana lagi. Lakukanlah yang terbaik!!!
Ingatkah ketika
kita kecil dulu, apa impian kita… apa cita – cita kita??? Ketika kita
beranjak dewasa… bagaimana nasib impian kita??? Sebagian telah menjadi
kenyataan, sebagian lagi belum… atau malah belum sama sekali…
Banyak
yang berfikir, untuk mengejar impian lain, sementara impian utama kita
gantungkan setinggi – tingginya dilangit, dan kita hanya bisa melihat
impian kita tergantung dilangit, bahkan hingga malam hari impian
tersebut masih dtergantung diatas langit dengan kokohnya… akhirnya kita
hanya bisa menunggu impian tersebut menghampiri kita, tanpa bisa
meraihnya… dan kita sadari impian kita benar benar kokoh dilangit…
apakah ini kita saat ini???
Berubahlah, jangan menunggu,
kejar impian itu, cari caranya, berusaha dan berdoa selalu… Mesti kita
tak tahu mesti sampai kapan, dan sejauh mana impian itu tergantung
dilangit… walaupun sering kali kita terjatuh… berjanjilah untuk bangkit
kembali… walaupun seringkali menemukan kata tidak mungkin dan tak
menemukan jawabannya… yakinlah kita mampu hadapi… kita kumpulkan
semangat kita… karena semangatlah yang mampu mendekatkan kita dengan
impian kita… dan kita mulai kembali mencari, belajar banyak hal,
bertanya pada banyak orang, dan berkomitment untuk menggapai impian
kita… apapun resikonya…
Akhirnya kitapun menemukan jawaban
itu… atas impian impian kita… atas semua usaha dan doa - doa kita...
jika impian kita setinggi langit… maka kita harus terbang untuk
menggapainya… bagaimana mungkin kita bisa terbang jika tidak memiliki
landasan, percayalah... landasan tersebut telah kita miliki... landasan
yang kokoh... yang dibangun dari iman kita, keyakinan kita, atas doa
dan usaha yang telah kita lakukan…
Karena jalan itu akan
selalu terbentang bagi orang orang yang mau berusaha dan berdoa… Ketika
saatnya nanti orang – orang yang kita cintai akan bangga dan bahagia
melihat kita… kita yang awalnya nya biasa – bisa saja, menjadi luar
biasa, kita yang telah mencapai puncak sukses bersama orang – orang yang
kita cintai…
Karena Sukses Adalah Sebuah Pilihan dan
Bukan Berasal Dari Sebuah Kebetulan, Melainkan Dari Semua Usaha Dan Doa
Yang Telah Kita Perjuangkan Dengan Penuh Kesungguhan, Karena Sukses
Sebenarnya Adalah Sebuah Keseimbangan Antara Kekayaan Dan Kebahagiaan…
Sampai Jumpa Dipuncak Sukses...
Rabu, 02 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar