Rabu, 02 April 2014

Sebuah Renungan...

Bayangkan sebuah perjalanan indah yang terbentang menuju puncak gunung
Pada puncak tersebut kita melihat sosok kedua orang tua kita,
mereka tersenyum pada kita menyambut kita dengan penuh suka cita...
Lihat apa yang telah kita raih, dan renungkan, apa saja yang telah kita berikan kepada mereka
Sudahkan cukupkah semua??? mengganti apa yang telah mereka korbankan selama ini untuk kita,
mengganti atas apa yang telah mereka perjuangkan demi hidup kita…

Bayangkan satu peristiwa yang tidak dapat menahan air mata untuk jatuh berlinang, satu peristiwa bahagia dimana kita dapat berkumpul dengan orang-orang yang begitu kitacintai.

Ingatlah ketika kita kecil, ketika kita masih bersih belum ternoda suatu apapun, ibu selalu menyayangi kita, mengasihi tanpa pernah putus, ketika orang – orang disekitar kita bercerita tentang kita saat itu, kita yang selalu dimanjakan, dibelai, ditimang sang ibu… ibu yang selalu menyenandungkan nada – nada indah pengantar tidur kala itu, bahkan saat kita menangispun, ibu selalu sabar dan tidak pernah merasa menderita… ingatlah dan rasakan belaian tangan ibu, yang telah rela mempertaruhkan jiwa raga dan seluruh hidupnya untuk melahirkan kita…

Hadirkan sosok itu, sosok seorang wanita yang rela berdesak-desakan ketika membelikan kita pakaian ketika lebaran. Seorang wanita yang rela tidak tidur semalaman karena menunggui kita disaat kita kecil. Yang ridak rela anaknya digigit seekor nyamukpun. Seorang wanita yang rela menggadaikan nyawanya agar kita tetap hidup ketika melahirkan kita.


Seorang wanita yang tidak pernah meminta balas budi sedikit pun dari segala kelelahan dan pengorbanannya. Seorang wanita yang mungkin sampai hari ini belum sempat kita bahagiakan. Seorang wanita yang sangat berharap kita bisa menjadi bagian dari kebahagiaan dalam hidupnya.


Hadirkan seorang wanita bernama Ibu yang selama ini mungkin sering kita tidak pedulikan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini sering kita abaikan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini sering kita remehkan. Hadirkan seorang wanita bernama ibu yang mungkin selama ini tidak pernah kita hargai pengorbanannya.


Hadirkan seorang ibu yang selama ini menginginkan kebahagiaan untuk kita dalam desahan do’a-do’a malamnya. Dalam butiran-butiran air matanya dan dalam kesedihannya memikirkan kebahagiaan untuk diri kita. Seorang wanita yang berharap kita dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang dapat menyelamatkan mereka di akhirat. Ketika tidak ada yang mampu menyelamatkan kecuali anak yang sholeh dan sholehah…


Sekarang hadirkan seorang laki-laki yang selama ini telah berkorban banyak untuk kita, seorang laki-laki yang bernama Ayah. Yang rela kerja keras siang dan malam hanya agar kita bisa bersekolah, kuliah dan dapat pendidikan yang layak seperti teman-teman kita yang lain.


Seorang laki-laki yang tidurnya tidak pernah nyenyak, karena memikirkan pakaian kita yang sudah tidak layak pakai lagi. Dan memikirkan biaya sekolah yang harus dibayarnya besok pagi. Yang bekerja dengan ikhlas dan jujur karena tidak rela anaknya diberikan makanan yang haram walaupun sedikit.


Hadirkan sosok Ayah kita yang selama ini yang mungkin kita jarang dapat membantunya, meringankan pekerjaan-pekerjaannya. Yang selama ini mungkin kita sering menuntut banyak diluar kemampuannya. Apakah kita tidak ingin membuat mereka bahagia suatu saat nanti?


Sebelum bendera kuning tertambat di jalan-jalan menuju rumah kita? Sebelum memberikan hadiah pakaian untuk yang terakhir kalinya yaitu kain kafan. Sebelum kita mengecup kening dan tangannya untuk yang terakhir kali, sebelum kita menghantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Sudah siapkah kita???


Apakah anda tidak ingin membuat mereka tersenyum bahagia melihat kita telah menjadi anak kebanggaannya dari anak-anak yang pernah dilahirkan dan dididiknya? Apakah kita tidak ingin satu saat nanti bisa menggendong ibu kita dari Shofa ke Marwa, menghantarkan ayah kita untuk mencium Batu Hajar Aswad bersama-sama? Dan meminumkan air zam-zam langsung dari sumbernya, mungkin itu impian dan harapan besar mereka kepada diri kita. Walau sesungguhnya mereka tidak pernah meminta…


Dan mereka ingin kita menjadi amal jariah bagi mereka. Apakah kita tidak ingin menyelamatkan mereka nanti di akhirat? Jadilah yang terbaik hari ini. Belajar terus jangan pernah menyerah, berjuanglah untuk harapan besar orang-orang yang mencintai kita. Jadilah bukti jangan menunggu bukti, kalau tidak oleh kita maka siapa lagi. Jika tidak sekarang ini kapan lagi. Dan jika tidak disini dimana lagi. Lakukanlah yang terbaik!!!


Ingatkah ketika kita kecil dulu, apa impian kita… apa cita – cita kita???  Ketika kita beranjak dewasa… bagaimana nasib impian kita??? Sebagian telah menjadi kenyataan, sebagian lagi belum… atau malah belum sama sekali…


Banyak yang berfikir, untuk mengejar impian lain, sementara impian utama kita gantungkan setinggi – tingginya dilangit, dan kita hanya bisa melihat impian kita tergantung dilangit, bahkan hingga malam hari impian tersebut masih dtergantung diatas langit dengan kokohnya… akhirnya kita hanya bisa menunggu impian tersebut menghampiri kita, tanpa bisa meraihnya… dan kita sadari impian kita benar benar kokoh dilangit… apakah ini kita saat ini???


Berubahlah, jangan menunggu, kejar impian itu, cari caranya, berusaha dan berdoa selalu… Mesti kita tak tahu mesti sampai kapan, dan sejauh mana impian itu tergantung dilangit… walaupun sering kali kita terjatuh… berjanjilah untuk bangkit kembali… walaupun seringkali menemukan kata tidak mungkin dan tak menemukan jawabannya… yakinlah kita mampu hadapi… kita kumpulkan semangat kita… karena semangatlah yang mampu mendekatkan kita dengan impian kita… dan kita mulai kembali mencari, belajar banyak hal, bertanya pada banyak orang, dan berkomitment untuk menggapai impian kita… apapun resikonya…


Akhirnya kitapun menemukan jawaban itu… atas impian impian kita… atas semua usaha dan doa - doa kita... jika impian kita setinggi langit… maka kita harus terbang untuk menggapainya…  bagaimana mungkin kita bisa terbang jika tidak memiliki landasan, percayalah... landasan tersebut telah kita miliki...  landasan yang kokoh... yang dibangun dari iman kita, keyakinan kita, atas doa dan usaha yang telah kita lakukan…


Karena jalan itu akan selalu terbentang bagi orang orang yang mau berusaha dan berdoa… Ketika saatnya nanti orang – orang yang kita cintai akan bangga dan bahagia melihat kita… kita yang awalnya nya biasa – bisa saja, menjadi luar biasa, kita yang telah mencapai puncak sukses bersama orang – orang yang kita cintai…


Karena Sukses Adalah Sebuah Pilihan dan Bukan Berasal Dari Sebuah Kebetulan, Melainkan Dari Semua Usaha Dan Doa Yang Telah Kita Perjuangkan Dengan Penuh Kesungguhan, Karena Sukses Sebenarnya Adalah Sebuah Keseimbangan Antara Kekayaan Dan Kebahagiaan…

 Sampai Jumpa Dipuncak Sukses...

0 komentar:

Posting Komentar