Kamis, 17 April 2014

Cerita Pendek 3

Loli Bonekanya Joan
ditulis oleh : Marieta Rianthi
 
Boneka yang cantik sekali.Bergaun panjang kuno,berwarna merah muda,Dengan renda-renda dibagian leher dan tangannya.Rambutnya pendek berwarna keemasan dengan pita berwarna merah muda pula.Wajahnya manis dicat dengan terampil sekali.Dan menambah kesan abad pertengahan, boneka itu juga mengenakan sepatu model pada zaman tersebut juga berwarna merah muda.Tubuhnya terdiri dari kapas dan kain perca.Meskipun warnanya memudar dan telah usang dimakan zaman,boneka itu tetap terlihat anggun.Begitu klasik dan terkesan mahal,jenis boneka yang biasa dimiliki oleh anak-anak orang kaya dan dipajang di etalase toko-toko mewah pada zamannya. Kini dia muncul begitu saja. Duduk dengan manis di sofa ruang tamu rumah mereka.
 
Darla mengernyitkan dahinya ketika melihat boneka itu. Ia baru saja pulang kuliah. Gadis berkacamata itu memandangnya aneh,menelitinya sedemikian rupa. Tatapan boneka itu terlihat lebih tajam dan licik. Namun Darla tidak menyadarinya,diacuhkannya boneka itu, lalu bergegas menuju kamarnya. 

"Darla!. Kenapa lo menaruh boneka di dapur,sih!?",teriak Ronin, kakak tertua Darla, sambil membuka pintu kamar Darla yang tidak terkunci. Darla hampir saja terlelap,jika saja kakaknya itu tidak datang mengganggunya. "bukan gue, kak!Lagian gak penting banget sih. Udah sana jangan ganggu gue",cetusnya. "yeah, mungkin si Joan,kali",gumamnya lalu meninggalkan Darla sendirian. Darla dan Ronin hanya terpaut dua tahun saja,jadi tidak heran mereka sudah seperti teman sebaya. Mereka mempunyai adik bungsu bernama Joan, gadis cilik berusia 7 tahun. Dan Joan sangat menyukai boneka. Joan sedang tidur siang sekarang ditemani mamanya. Papa belum pulang. Ronin kembali dikejutkan oleh boneka itu. Kini boneka itu duduk di sofa ruang tamu lagi. Baru beberapa menit saja dia meninggalkannya di dapur, dalam sekejap boneka itu telah kembali ke tempatnya semula!. Ronin memandanginya dengan tatapan aneh. "Sebenarnya dari mana sih boneka ini?",bisik Ronin, sambil mengingat-ingat. "kayaknya Joan gak punya boneka ini deh, tapi koq dia tiba-tiba muncul, sih?", Ronin meneliti boneka itu, digerak-gerakan tangannya, lalu ditaruhnya kembali pada posisi semula. Raut wajah boneka itu memang tersenyum, namun sekilas, Ronin melihat senyumnya melebar. Ronin mengernyitkan dahinya, lalu berlalu menuju kamarnya.

"Pa, boneka itu papa yang beli, ya?", cetus Ronin ketika mereka sekeluarga sedang makan malam bersama. "boneka apa ya?", tanya papa. "itu lho pa yang di ruang tamu", sahut Darla. "iya pa, Ronin sepertinya baru lihat". papa jadi bingung. Darla dan Ronin saling melemparkan pandangan. "boneka itu ya!", seru Joan. "aku nemuin dia di halaman sebuah rumah, di seberang sekolahku. Aku pikir yang punya boneka ini sudah membuangnya. Mereka udah gak sayang lagi sama dia. Lalu aku Ambil deh,eh tiba-tiba seorang kakak perempuan keluar dari dalam rumah dan mencegahku mengambilnya", Joan berhenti sebentar,meminum segelas air putih. Untuk sementara tidak ada komentar, mereka menunggu kelanjutan ceritanya. "kakak itu bilang, 'jangan dibawa bonekanya,dik, jangan! Tolong kembalikan lagi ya,kakak akan menyimpannya' ", lanjutnya. "aku ga mau nurutin keinginannya.Lalu kataku,'kakak udah ga sayang lagi sama boneka ini,kalau kakak masih sayang, kenapa kakak buang?'. Tapi Kakak itu tetap menyuruhku mengembalikannya. Aku tinggalkan saja dia. Aku bawa pulang deh. Begitu ceritanya", joan mengakhiri ceritanya.
"joan,kamu tau ga perbuatan kamu itu ga baik?",cetus mama sambil memandangnya dengan tajam. "aku suka Loli.. Oh ya, aku namain dia Loli, dia lucu, qan?",jawab Joan dengan kepolosannya. "mama kasian Loli dibuang sama kakak itu".
"tapi belum tentu kakak itu membuangnya kan sayang?", sahut papa. "gak pa!", joan menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tetap bersikeras.
"ya sudah pa,ma", sahut Ronin, menengahi perdebatan mereka. Mama dan papa akhirnya mengalah. Joan kalau sudah punya keinginan memang harus dituruti dan keras kepala.

Ronin tidak bisa tidur malam itu. Ada perasaan aneh yang melingkupinya. Ia berusaha memejamkan mata, namun yang terbayang adalah boneka itu. Alangkah terkejutnya Ronin, ketika ia membuka matanya Loli sudah ada di meja belajarnya, dalam posisi duduk yang sangat nyaman, dengan ekspresi wajah tersenyum seolah-olah menyapanya. Ronin mencoba menenangkan diri, berusaha berfikir rasional. Dia pejamkan mata kembali, namun tidak bisa. Perlahan-lahan kembali ia membuka matanya, dan mendapati boneka itu sudah tidak ada di tempatnya semula!

Mungkin semalam aku bermimpi buruk, pikir Ronin, ketika ia terbangun keesokan harinya. Sarapan pagi kali ini terasa berbeda. Ronin merasa tidak nyaman. Loli, boneka itu sudah duduk santai di pangkuan Joan, seperti sudah menjadi bagian dalam keluarganya. Ronin melirik Darla. Sepertinya Darla juga merasakan hal yang sama. Wajahnya pucat, seperti orang yang tidak tidur semalaman. Tapi orangtuanya tidak begitu memperhatikan. Papa sedang membaca koran, mama sibuk mengoles roti, dan joan memangku boneka itu, memeluknya seperti kakak yang memeluk adiknya.

"La, lo kenapa?", tanya Ronin, dalam perjalanan menuju kampus.
"boneka itu, kak. Dia ada di kamar gue semalam!", bisik Darla. "koq sama, dia juga ada di kamar kakak semalam!", cetus Ronin. Ia terkejut sekali. "tapi bagaimana mungkin?Ini gak masuk akal!". Wajah Darla memucat, "gue ga bisa tidur semalaman kak, setelah boneka itu menghilang, gue baru bisa tidur".
"kakak juga", timpal Ronin.
"kayaknya ada yang aneh dengan Loli. Kita harus menyelidikinya, kak".

Loli kembali membuat ulah. Kali ini, mama yang dibuat terkejut oleh ulah boneka itu. Tiba-tiba saja Loli sudah duduk dengan manis di meja makan mereka. Mama semula tidak melihatnya ada di sana. Namun mama berusaha menepis pikiran yang tidak masuk akal. Ia acuhkan saja, lalu kembali melanjutkan aktifitasnya di dapur. Namun setelah ia kembali ke ruang makan, loli sudah tidak ada!. Mungkin joan yang mengambilnya,pikirnya. Tidak cukup dengan pemikiran itu, mama menjadi penasaran, ia memeriksa ke kamar Joan. Anak itu sedang tertidur pulas. Dan ketika mama melewati ruang tamu, boneka itu ada di sana. Duduk dengan nyaman di sofa mereka. Sekilas mama melihat boneka itu terseoyum mengejeknya.

"gue heran, kak. Orang -orang bilang keluarga itu tiba-tiba pindah tanpa alasan yang jelas", cetus Darla. Lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa. "mungkin karena ulah loli", timpal Ronin. Mama menghampiri mereka. Wajahnya pucat pasi.
"kalian harus percaya sama mama", bisiknya dengan suara bergetar. "dengar. Loli,boneka itu senang berpindah-pindah". Darla dan Ronin saling beradu pandang. "kami sudah tahu,ma",timpal Ronin. "semalan dia ada di kamar ronin, tapi kemudian menghilang". Darlapun menceritakan hal yang sama.
"kenapa kalian ga cerita sama mama dan papa?".
"sudahlah ma, kami gak ingin buat mama papa cemas. Sekarang dimana boneka itu?", tanya darla.
"dia di kamu kamu, Ron!. Kamar kamu sudah mama kunci, ayo kita makan dulu", ajak mama. Alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati Loli, boneka yang senang berpindah-pindah itu kini duduk dengan gaya khasnya di meja makan!.
"mama yakin sudah mengunci kamarku?", bisik Ronin dengan gemetar. "mama yakin sekali. Ini kuncinya". Mama menunjukkan kunci kamar Ronin. Merekapun saling pandang. ronin menjadi tidak sabar. Lalu ia membawa boneka itu keluar dan membuangnya ke tempat sampah. "sekarang lo gak bisa pindah-pindah lagi sesuka hati lo", gumam ronin, tersenyum puas.

Tanpa sepengetahuan Ronin, seorang anak perempuan kecil, berpakaian lusuh dan kumal mengawasi gerak-geriknya.
"kakak!", seru anak itu, mengagetkan Ronin. "kenapa dibuang bonekanya?", ronin terlihat bingung. Tanpa menunggu jawabannya, anak itu memungut boneka itu dari tempat sampah.
"kakak udah gak sayang lagi qan sama dia. Buat aku saja!", serunya lalu mendekap boneka itu, melindunginya. "tapi... Belum sempat Ronin menyelesaikan ucapannya, anak itu berlari cepat sekali. Ronin tidak mengejarnya. Ia mengangkat bahunya. "mungkin boneka itu hanya ingin disayang. Tapi, siapa juga yang mau menyimpan boneka yang senang berpindah-pindah seperti itu?Mungkin dia berada di tangan yang tepat",gumamnya.

Joan sudah melupakan Loli. Papa telah membelikannnya mainan yang lebih bagus. Sesekali pernah ia menanyakan keberadaan Loli, namun ia tidak peduli boneka itu sudah dibuang kakaknya.
"aku udah bosan dengan boneka", cetusnya.

The end.

Cerita Pendek 2


Cinta Nggak Bisa Dipaksa

Cinta yang selama ini aku jalani dengannya berjalan seperti apa adanya dan semestinya, karena memang aku mencintainya, tetapi tak tahu dengannya. Hingga suatu hari, ia selalu sibuk dengan kerjaannya sepulang sekolah. Bayangkan saja, pagi sampai siang sekolah pulang sekolah sampai malam bantu orang tuanya dan setelah itu ia tertidur. Sedikit sekali waktu yang tersisa untukku bahkan bisa dihitung dengan waktu, aku merenungi itu tak cukup hanya 1 hari saja,

Tetapi berminggu-minggu sekali pun ia tak memperhatikan itu. Sampai saatnya datang, seorang cowok yang bisa dikatakan tampan, sopan dan mengerti segalanya tentang aku hadir dalam hidupku. Semula aku tak tahu akan semua itu, tapi ternyata dibalik kemelut ‘sahabat’ yang  ia pergunakan, ternyata  ia menaruh  rasa kepadaku.

“aku masih mencintai Imam” kata Anisa saat Paung mengungkapkan perasaannya di malam minggu itu.
“aku tak memaksa kamu nis, yang jelas aku udah bilang semua tentang Imam yang aku tahu, aku juga nggak memaksa kamu buat nrima aku, aku bakal nunggu kamu sampai kapanpun, aku juga bisa bantu kamu buat ngelupain Imam” ucap Paung dengan kesungguhannya yang semakin membuatku bingung. Please….. Bantu aku, jalan mana yang harus aku tempuh..??

“baiklah ung, aku bakal berusaha buat itu”

“kamu bersungguh-sungguh nisa..?”

“iya, bantu aku agar bisa melupakan Imam”

“aku akan berusaha nis, makasih sayang”

Saat itu pula aku memutuskan hubungan itu dengan Imam yang sesungguhnya masih sangat aku cintai. Semula Imam menolak, dan akhirnya ia menerima semua itu meski tak rela. Aku menjalani hubungan resmi pacaran dengan Paung, tak ada seminggu mungkin selama itu pula  aku masih tak pernah bisa melupakan  Imam dihatiku, susah rasanya. Malam itu, aku bulatkan tekad untuk memutuskan hubungan dengan Paung, karena sesungguhnya aku tak mencintai Paung melainkan hanya menganggapnya sebagai sahabat.

“ung, maafin aku sebelumnya”

 “maaf buat apa nis..?”

“aku belum bisa ngelupain Imam, aku masih sangat mencintai Imam, aku harap kamu ngerti, aku pengen kita sahabatan aja seperti dulu, karena memang aku selalu menganggapmu sebagai sahabat”
“ya udah, klo memang itu keputusan yang menurutmu baik, aku nggak maksa kamu buat kembali ke Imam. Aku Cuma berdo’a semoga kamu baik-baik aja sama dia”

“makasih ung, kamu dah ngertiin aku”

Rasa menyesal, benci pada diri sendiri, merasa bersalah sama semuanya tercampur menjadi satu dalam diri ini. Kenapa aku tak pernah memikirkan akibatnya dalam melakukan suatu tindakan, kenapa harus jadinya seperti ini, yang akhirnya aku tak pernah bisa melupakan Imam dihati ini. Imam… aku ingin kamu kembali disisiku, karena sesungguhnya aku masih mencintaimu. Saat itu pula ketika aku sedang merenung, Imam meneleponku.

“hallo,, nis, kamu tak ingin berubah fikiran buat aku, aku sayang banget sama kamu, aku dah berkali-kali buat ngelupain kamu tapi gak pernah bisa,, pliss… terima aku lagi dihatimu nis, aku nggak bisa hidup tanpamu…”

“aku.. Nggak tahu mam”

“jawab jujur nis, kamu masih sayang kan sama aku?”

“aku nggak tahu mam”

“jawab jujur nis, pliss…”

“iya, aku masih sayang sama kamu, aku nggak bisa ngelupain kamu mam”

“tapi kenapa kamu  bohongin perasaan kamu sendiri, kenapa kamu paksa hati kamu buat pacaran sama cowok laen?”

“dari mana kamu tahu?”

“semua tentang kamu aku tahu nis, aku juga tahu kamu pacaran sama Paung”

“maafin aku Mam, aku nggak tahu harus gimana lagi, yang jelas saat itu kamu nggak pernah ada disaat aku butuh, kamu selalu sibuk dengan urusanmu sendiri, hingga aku di nomor 2 atau malah dinomor 5 kan, aku nggak mau mam, aku pengen kamu perhatian sama aku, seperti dulu”

“iya, aku juga ngerti, aku minta maaf nis, aku sayang banget sama kamu, kamu jangan pergi lagi dari aku nis”

“aku juga sayang banget sama kamu mam” ucapku lirih saat menahan tangis.

Mulai saat itu pula aku kembali kepada imam, karena sesungguhnya hatiku hanya untuknya, dan cinta nggak bisa dipaksakan. Karena dari itu, cinta disebut dengan cinta buta, yang tak pernah melihat seseorang dari tampang, tapi dari hati, sebaik apapun seseorang itu, jika memang hati kita tak pernah menginginkan dia, maka cinta itu tak akan pernah tumbuh.

Selasa, 15 April 2014

Petualangan Lima Sekawan Membangun BSI

Berawal dari usaha kursus kecil-kecilan, kini Bina Sarana Informatika berkembang pesat menjadi akademi pendidikan ternama dan punya 36 kampus. Bagaimana kewirausahaan di baliknya?
 

“Mulailah berwirausaha dari skala kecil, dan rintislah usaha sedari usia Anda masih muda.” Nasihat ini tampaknya dihayati dan dijalankan betul oleh lima sekawan — Naba Aji Notoseputro, Herman P., Efriadi, Surachman dan Sigit – dalam merintis bisnis pendidikan hingga mencapai sukses seperti sekarang. Bina Sarana Informatika (BSI) menjadi bukti ketekunan Naba dkk. membangun bisnis sendiri dari skala kecil..

Semua itu berawal pada 1988, ketika lima sekawan tersebut tengah duduk di semester akhir Institut Pertanian Bogor. Di saat mereka belum menyelesaikan kuliah, mereka coba-coba mendirikan lembaga kursus komputer kecil-kecilan di Depok, Jawa Barat. Modal untuk menggulirkan usaha hanya lima unit komputer PC IBM XT 8088 dan kenekatan. Mereka setiap hari bolak-balik Depok-Bogor. “Pagi kuliah dulu di Bogor, lalu siang dan sore meluncur ke Depok untuk ngajar,” tutur Naba, yang bersama teman-temannya memanfaatkan jasa transportasi kereta api Bogor-Depok, yang setiap jam melintas.
Tidak tanggung-tanggung, di saat perintisan usaha, kelima personel ini terjun melakukan semua hal bersama. Mulai dari menjadi tenaga administrasi, tenaga pengajar, hingga berpromosi dengan membuat dan memasang spanduk di tiang listrik di seputar Kota Depok, semua mereka lakukan sendiri.

Menurut Naba, proses pengenalan lembaga kursusnya tidak mudah. Saat itu Depok belum seramai sekarang. Depok masih senyap, karena belum banyak mal dan kampus seperti sekarang. Sehingga, sulit mencari siswa. “Dalam sebulan kami hanya mendapatkan lima orang,” kata Naba, Direktur BSI yang kini menginjak usia 39 tahun. Toh, kondisi tersebut tak memudarkan semangat mereka. Bisnis terus dilanjutkan. Dan terbukti, pelan-pelan, dari bulan ke bulan ada penambahan jumlah murid.

Bahkan, saking optimistisnya, sekitar 6 bulan kemudian Naba dan keempat kawannya menyiapkan tambahan tempat kursus baru di pinggiran Jakarta, persisnya di Pondok Labu, Jakarta Selatan. “Kami memberanikan diri mengontrak ruko di dekat pasar,” ujar Naba. Setelah itu, berturut-turut mereka membuka cabang baru di Ciputat dan Bekasi di tahun berikutnya dengan sistem kontrak. Namun apa daya, gayung rupanya tak bersambut. Respons pasar tidak seperti yang mereka harapkan: jumlah peserta sedikit. Tak mengherankan, mereka terpaksa menutup cabang di Ciputat dan Bekasi itu. Mereka memang masih mengembangkan bisnis dengan pola trial and error sehingga harus terbentur di sana-sini. Tanpa pengalaman.

Belajar dari berbagai kegagalan, lima sekawan ini kemudian mencoba mengubah strategi. Setelah sebelumnya mengandalkan pendekatan ritel/individual, mereka lalu mencoba pendekatan institusional. “Kami bekerja sama dengan SMA-SMA,” tutur Naba. Hal ini digabung dengan strategi harga murah. Biaya pendidikan dipatok serendah mungkin agar bisa dijangkau kebanyakan siswa didik. Ketika itu biayanya hanya Rp 10 ribu/bulan tiap siswa. Dari uang siswa sebanyak itu pun, separuhnya dikembalikan ke sekolah yang muridnya dikursuskan di LPK BSI. Hampir semua SMA negeri di Depok diajak bergabung oleh Naba dkk. Ternyata, pola ini efektif karena jumlah siswa BSI terus bertambah secara signifikan dari tahun ke tahun.

Perkembangan positif inilah yang menambah optimisme lima sekawan ini untuk makin serius menggulirkan bisnis pendidikan. Maka, pada 1990, setelah melihat pesatnya pertumbuhan, mereka berani membeli lahan seluas 1.000 m2 dan bangunan lima lantai di Pondok Labu, yang mereka jadikan sebagai pusat pendidikan (kampus). Namun, mereka tak merogoh kocek sendiri untuk membeli properti sebesar itu karena memang tak punya cukup uang cash. Mereka meminjam ke Bank Danamon, sebesar Rp 400 juta. Lahan dan bangunan itulah yang dijadikan agunan ke bank. “Kami nekat saja. Kalau tidak begitu, bagaimana bisa maju?” kata Naba seraya menjelaskan, hari jadi BSI tanggal 3 Maret 1988.

Naba berkeyakinan, dengan kenekatan dan utang yang besar, mereka pasti terpacu bekerja keras agar bisa mengembalikan utang itu. Terbukti lima tahun kemudian, utang bisa dilunasi. Tentu, ini pun tak lepas dari strategi dan keputusan menaikkan status lembaga, dari pusat kursus biasa menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) — ditandai dengan pembukaan program pendidikan komputer setahun pada 1994. Praktis, setelah mampu melunasi utang Rp 400 juta itu, pihak bank makin percaya. Bank kemudian berani menawarkan pinjaman baru dengan nilai yang lebih tinggi, mencapai Rp 1 miliar.

Hanya saja, Naba dkk. tak terburu-buru menerima tawaran kredit baru. Betapapun, pihaknya tetap mesti hati-hati dalam berekspansi. Wajar, tawaran kredit baru senilai Rp 1 miliar itu tak diambil semuanya. Mereka hanya mengambil kredit untuk menyewa gedung dan membeli sarana belajar. Tepatnya untuk pembukaan cabang BSI di pusat kota, di Kramat Raya. Jadi, tidak membeli, hanya menyewa. Ternyata, keputusan itu tepat karena ketika terjadi kerusuhan 27 Juli 1996 gedung kuliah di Kramat Raya ikut terbakar hingga menghanguskan 50 unit komputer, bahan belajar dan data mahasiswa. Berarti kerugiannya hanya ratusan juta. Bayangkan kalau gedung itu milik sendiri, tentu kerugiannnya akan berlipat-lipat.

Sewaktu krisis moneer, usaha lima sekawan ini benar-benar dalam terpaan badai. “Ketika itu, tiap bulan kami sempat harus bayar utang sampai Rp 60 juta. Kelimpungan juga,” tutur Naba yang asli Purworejo. Untung, berkat upaya untuk terus bertahan yang tak pernah pupus, BSI berhasil survive. Waktu itu manajemen BSI merasa harus bertanggung jawab melangsungkan pendidikan bagi 500 mahasiswa BSI. Tak mengherankan, pascakrisis, kampus BSI di Kramat Raya difungsikan kembali, bahkan ditambah jumlahnya. “Kini kami sudah punya empat gedung di sekitar Kramat,” katanya bangga. Keempat gedung itu masing-masing berlokasi di Kramat Raya 16 dan 168, serta Salemba 22 dan 45. Gedung-gedung baru itu mereka dapatkan dari hasil lelang properti Badan Penyehatan Perbankan Nasional yang mereka beli total sekitar Rp 5 miliar — lagi-lagi, untuk membeli properti lelang itu, Naba dkk. juga meminjam dana ke bank. Kini, dari 20 ribu mahasiswa BSI, separuhnya kuliah di BSI di Jalan Salemba-Keramat Raya itu.

Selepas krismon, boleh dibilang perkembangan BSI semakin moncer. Berturut-turut dibuka program baru: sekretaris, bahasa (Cina dan Inggris), serta komunikasi (PR, periklanan dan penyiaran). Tahun 2004, sebagai upaya diversifikasi, mereka membuka Akademi Pariwisata, bekerja sama dengan Inna Garuda. Kampus BSI pun berkembang, selain di Depok dan Jakarta, juga di Tangerang, Bogor, Cikarang, Karawang, Cikampek, Bandung, Tasikmalaya, Purworejo, Solo dan Magelang. Total ada 36 kampus, baik pendidikan informal berupa kursus sampai pendidikan formal akademi dan sekolah tinggi (STMIK Nusa Mandiri).

Tentu saja, ini menjadi catatan menarik karena ekspansi lembaga pendidikan tidaklah semudah ekspansi bisnis ritel. Maklum, ini melibatkan pula berbagai regulasi dan perizinan yang sering berbelit-belit. Untuk ekspansi, di beberapa kota BSI mencoba melebarkan sayap membangun unit lembaga kursus baru yang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi akademi setelah mendapat izin Direktorat Perguruan Tinggi. Namun di beberapa kota, seperti Serpong, Bogor dan Bandung, BSI mengambil alih izin akademi yang telah berdiri. Seperti di Serpong, BSI mengambil alih PTMI yang tidak bisa lagi berkembang, tahun 2004. Di Bogor, giliran AMIK Widya Sarana diakuisisi pada tahun yang sama. Di Bandung, pada 2005 BSI mengambil alih AMIK Mulya Mitra serta Akademi Sekretaris dan Manajemen Bandung. Adapun di Tasikmalaya, BSI mengakuisisi AMIK Sukapura.

Cara akuisisi BSI bisa disebut unik. Maklum, yang diambil alih hanya izin pengelolaan dan mahasiswanya. Sementara aset gedung dan karyawan, tidak. BSI merekrut tenaga pengajar baru dan mencari lokasi kampus baru setelah mengambil alih pengelolaan. “Mereka tidak concern mengelola dan kalah persaingan,” kata Naba tentang akademi yang diakuisisi. Ia kerap mendapat informasi dari pemerintah dan kolega di asosiasi perkumpulan perguruan tinggi ketika ada akademi yang kesulitan dan mau dijual. Hebatnya, begitu diambil alih BSI, jumlah mahasiswa langsung tumbuh secara signifikan. Menurut Naba, itu berkat brand BSI yang sudah bagus dan sarana pendukung pendidikan yang lengkap meski biaya kuliah terjangkau (sekitar Rp 900 ribu/semester). Apalagi, kini BSI menerapkan biaya kuliah dan fasilitas yang seragam di setiap kampus.
Jahja B. Sunarjo, pengamat bisnis, melihat BSI menembak segmen yang tepat, karena kini persaingan bagi lulusan sekolah lanjutan untuk masuk ke perguruan tinggi terkenal, sangat ketat. Sehingga, akademi seperti BSI memberikan alternatif. Apalagi, model edukasinya terapan dan bisa cepat diserap lapangan kerja. “Ini memang yang dituntut kebanyakan masyarakat,” kata Jahja. Ia menjelaskan, BSI mampu mengambil ceruk segmen mahasiswa yang ingin cepat kerja dan biaya kuliah tak mahal. Selain itu, BSI adalah kampus pertama yang berhasil menembus paradigma: akademi pantang berpromosi. “Bukan cuma promosi, tetapi juga membangun komunikasi dengan masyarakat. Di luar negeri, ini lumrah saja dilakukan dan menjadi tren,” Jahja menerangkan
Fauzia Rahma, mahasiswa semester V Manajemen Administrasi ASM BSI, mengaku senang kuliah di BSI. Menurutnya, selain mudah memilih program studi, lokasi kampusnya juga bisa diatur. “Kualitasnya bagus, biaya kuliah juga nggak mahal,” tutur Fauzia kalem. Materi kuliah pun mudah dipelajari karena mahasiswa diberi catatan kecil yang bisa diunduh (download) dari Internet melalui warnet. “Di sini kami juga sering (mengikuti) acara seminar dan workshop yang bisa memberikan gambaran dunia kerja itu seperti apa,” katanya. Yang menurutnya menarik, acara job expo yang digelar dua kali setahun melalui BSI Career. “Cari kerja jadi tidak pusing, saya juga bisa magang.”

Lima sekawan ini terlihat sangat solid dalam mengelola BSI. Mereka saling mengisi. Pola bagi tugasnya berjalan dengan baik. Hingga kini, Naba mengendalikan operasional BSI, dari akademis sampai perkembangan cabang. Sementara Herman, sebagai Ketua Yayasan. Efriadi mengurusi personalia, kualitas sumber daya manusia dan tenaga pengajar. Surachman menangani penerimaan mahasiswa baru. Adapun Sigit bertanggung jawab atas pemasaran dan promosi. Kelimanya bekerja terus tanpa ada saling iri. Usia kelima sekawan ini masing-masing baru berkepala 3, tetapi mereka tampak dewasa dan arif sehingga bisa menjadi tim yang solid untuk membangun bisnis bersama.


Menuju Cyber Campus
Mahasiswa biasanya selalu direpotkan dengan urusan administrasi tiap awal dan akhir semester. Di awal semester, selain antre membayar SPP, mahasiswa juga kudu mengambil formulir, berkonsultasi dan mengajukan Kartu Rencana Studi (KRS). Di akhir semester, meski libur kuliah, mahasiswa belum tenang kalau Kartu Hasil Studi (KHS) belum diambil. Lagi-lagi, ini juga harus antre. Administrasi kampus sejatinya sama pula repotnya. Kerepotan inilah yang sudah dipecahkan BSI dengan mengimplementasi teknologi informasi. Melalui Biro TI, sejak 2003 BSI mentransformasi sistem administrasinya hingga sepenuhnya menjadi paperless. “Cuma ijazah yang harus distempel dan ditandatangani satu per satu,” ujar Mochammad Wahyudi, dosen mata kuliah Security System yang juga kepala Biro TI BSI.

Untuk membayar SPP, mahasiswa cukup datang ke ATM (sejak 1997 BSI bekerja sama dengan BCA; kini, dengan 8 bank) atau menggunakan fasilitas Internet banking dan mobile banking. Untuk mengisi KRS dan KHS, mahasiwa tinggal melihat di Internet: cukup dengan memasukkan nomor induk mahasiswa dan password — bisa juga melalui SMS dan interactive voice responsel. Ujian pun tidak lagi memakai kertas fotokopian karena soal ujian online dari Kantor Pusat BSI di Menara Salemba yang dipancarkan melalui proyektor di tiap ruang kelas.

Dengan infrastruktur berbasis TI ini, tenaga administrasi dan akademis yang dibutuhkan di tiap kampus rata-rata hanya tiga orang. Bayangkan, dengan jumlah mahasiswa 20-an ribu orang dan 36 kampus, betapa terbantunya backoffice bagian administrasi. Bukan itu saja, bahan kuliah dan ujian juga melalui infrastruktur TI. Silabus, materi kuliah tiap pertemuan, semua bisa diakses melalui Internet. Mahasiswa tinggal datang ke warnet untuk mengunduh dari Internet. Mahasiswa bisa pula bertanya dan berkonsultasi melalui Internet. Tanpa perlu bertatap muka pun, mahasiswa bisa mendapat bimbingan tugas akhir dari dosen melalui Internet. “Siswa dan pengajar dimudahkan teknologi di sini,” ujar Wahyudi. Malah, jumlah kehadiran dosen hingga penghasilan mereka per bulan pun bisa diakses melalui Internet dan telepon seluler. Wahyudi mengklaim, kampus lain belum ada yang menerapkan sistem ini. Yang menarik, sistem ini dikembangkan BSI sendiri.

Sumber :

URL : http://www.swa.co.id/swamajalah/artikellain/details.php?cid=1&id=5798  
Kamis, 12 April 2007 Oleh : Sudarmadi dan Abraham Susanto

Kamis, 03 April 2014

Mobil Indonesia

Headline

Pemerintah bakal memproduksi mobil murah dengan kisaran harga Rp30-40 juta pada 2012.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengungkapkan, pemerintah akan memproduksi mobil murah dalam 2 jenis, yaitu mobil kluster IV dan mobil low cost. Untuk mobil kluster IV, harganya berkisar Rp30-40 juta per unit. Sedangkan harga mobil low cost akan dijual dengan kisaran harga Rp80 juta per unit.

Rencananya pemerintah menargetkan untuk memproduksi mobil murah sebanyak 2 juta unit hingga 2020. Menurutnya, keberadaan mobil murah tersebut untuk meningkatkan industri otomotif lokal. "Supaya turn over policy lebih cepat, jadi jangan ditahan demand itu," ungkap Edy di kantornya, Rabu (4/5).

Dengan adanya mobil murah tersebut, ia menegaskan tidak akan meningkatkan penggunaan premium dan tidak bertentangan dengan rencana pembatasan BBM bersubbsidi. Pasalnya, mobil low cost akan menggunakan bahan bakar gas.
"Kita kan ada fiscal policy, makin tua makin mahal pajaknya, pajak progresif dan ada policy rangsangan, misalnya ada daerah yang mau narik mobil lama, maka akan nol persen pajaknya," tuturnya.

Ia juga yakin dengan adanya mobil murah tidak akan menambah kemacetan, karena pemerintah akan membebaskan PPnBM. "Jadi kita minta hapuskan pengertian mewah untuk mobil ini karena ini bukan barang mewah lagi, sudah kebutuhan masyarakat. Ini supporting policy-nya," paparnya.

Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat akan beralih ke mobil murah ini. Bahkan untuk jangka panjang, tren masyarakat akan beralih dari kepemilikan mobil menjadi ke penyewaan mobil. "Nanti ada leasing policy, kita kan gak mungkin mewariskan mobil, expatriat saja menyewa, kenapa gak dikasih mobil yang hemat daripada bayar STNK mending leasing," tuturnya.

Pemerintah memproyeksikan mobil murah untuk menjadi mobil nasional karena semua komponennya menggunakan produk lokal. "Ini nanti namanya Mobil KITA kan sudah ada minyak KITA," ungkapnya.

Untuk tahap pertama pemerintah akan memproduksi mobil murah sebanyak 1000 unit. "Target 2 juta sampai 2020, tapi bisa dipercepat. Mobil low cost itu 1 juta untuk 2 tahun, tapi tahap pertama 1000 dulu. Tapi kita juga mengharapkan mobil murah untuk pedesaan itu seperti mobil bak yang harganya 30-40 juta," paparnya.

Rencananya, produksi mobil murah ini akan digawangi oleh PT INKA ataupun perusahaan gabungan. Sayangnya, dia tidak menyebutkan total anggaran yang dibutuhkan.

Mobil "Tawon" buatan Nasional, Diluncurkan Januari 2012

Tahun 2012 digadang-gadang bakal menjadi momentum kehadiran mobil-mobil buatan lokal di pasar otomotif nasional. Salah satu pemain mobil lokal, PT Super Gasindo Jaya produsen mobil Tawon akan memperkenalkan produk mobil murah seharga Rp 39,99 juta per unit.


CEO PT Super Gasindo Jaya Koentjoro Njoto mengatakan masih merahasiakan ‘tongkrongan’ mobil produksinya. Namun ia memastikan akan meluncurkan pada Januari 2012.

“Bulan Januari 2012 akan saya undang, peluncuran perdana, mobil yang luar biasa murahnya Rp 39,99 juta, dengan kapasitas 650 cc,” kata Koentjoro.

Ia menambahkan pihaknya sudah menyiapkan infrastruktur purna jual bagi mobil yang kabarnya mendapat insentif pemerintah ini. Ia optimis mobil Tawon akan diproduksi sebanyak 600 unit per bulan untuk tahap awal.

Sebelumnya, PT Super Gasindo Jaya dikenal sebagai produsen mobil nasional bernama Tawon. Mobil tersebut memiliki mesin 2 silinder, 4 langkah berkapasitas 664 cc yang memiliki perbandingan bore-stroke 76 x 71 mm dan rasio kompresi 9:0:1.

Dengan mesin tersebut, Tawon pun mampu melesat hingga kecepatan puncak 90 km perjam dan mampu menyemburkan kekuatan sampai 20,6 kW pada putaran 5.300 rpm.

Kementerian Perindustrian sendiri mendukung pengembangkan kendaraan angkutan umum murah untuk masyarakat pedesaan pada tahun 2012. Rencanananya anggaran yang disiapkan untuk memuluskan program ini sebesar Rp 144 miliar.

Pengembangan mobil murah ini mengedepankan mobil hemat energi dan ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau (low cost green car/LCGC).

Pemerintah mendukung pengembangan rencana program mobil murah yaitu untuk segmen petani yang dibandrol maksimal Rp 50 juta per unit dan Rp 85 juta per unit untuk segmen umum. Khusus untuk segmen Rp 50 juta pemerintah menyiapkan PT INKA produsen mobil GEA dan PT Super Gasindo Jaya produsen mobil Tawon.

Berikut spesifikasi lengkap mobnas Tawon yang selama ini dipamerkan PT Super Gasindo Jaya:
Dimension & Weight
Overall Lenght 3.100 mm
Overall Widht 1.400 mm
Overall Height 1.720 mm
Whellbase 1.800 mm
Front Tread 1.220 mm
Rear Tread 1.200 mm
Ground Clearance 220 mm
Kerb Weight 400 kg
Gross Vehicle Weight 750 mm
Kapasitas 5 orang

Performa
Kecepatan maksimum 90 km per jam
Radius putar 3,5 m

Mesin
664 cc 2 Silinder 4 langkah
Water-cooler
Valve Gear Overhead camshaft
Chain transmission
Bore 76 x 71 mm
Rasio kompresi 9:0:1
Daya maksimum 20,6 KW pada 5300 rpm

Suspensi
Steering Tee Rack
Frnt Suspension Multi link with stabilizer
Rear Suspension Lift Spring

Rem
Front Disc
Rear Kanvas
Ban 165/70 R13

Sumber : detikOto

Entertainment

Resensi Film
Klik Disini Untuk Info Film Bioskop Terbaru Beserta Sinopsinya...

Resensi Sinetron
Anda Penggemar Sinetron??? Jangan Sampai Ketinggalan Beritanya, Silahkan Klik...

Berita Artis Terkini
Gosip ??? Digosok Makin Sipp... Pokonya Semua Artis Ada Disini

Profil & Biodata Artis
Buat Kamu Yang Ngerasa Ngefans Sama Artis Dan Kepingin Tahu Biografinya, Biodatanya, Sukur2 Dapet Nomer Hapenya, Cekidot Aja...

Jadwal Acara TV
Penting Banget Buat Yang Lagi Pengin Nonton Tivi Tapi Gak Tau Apa Yang Mesti Ditonton

Daftar Alamat Production House
Nah Kalo Yang Ini Spesial Biat Kamu Kamu Yang Punya Bakat Jadi Entertainer Atau Mau Bekerja Didunia itu, Bisa Bisa Aja, Kenapa Gak Coba Samperin Aja... Ada Banyak Lho Alamatnya....

Pilih Android Atau Blackberry ???

Dalam menyiasati perkembangan teknologi dalam era globalisasi saat ini, perlulah kita memilih dan menentukan alat kebutuhan untuk bertelekomunikasi agar semua aktivitas yang dijalankan dapat dijalankan dengan maksimal.

Handphone saat ini tidak lagi digunakan untuk keperluan menelepon dan mengirim sms saja , namun kini handphone sudah menjadi LifeStyle . Paket Data , itu lah yang kini tawarkan oleh para provider Seluler, tentunya untuk dapat memaksimalkan Paket Data tersebut kita memerlukan Gadget atau handphone yang handal, istilahnya seperti misalkan kita memiliki mobil sport (Bugati veyron,Hammer, ataupun Ferari) tentu untuk dapat merasakan performance nya kita harus mencobanya di jalan yang mulus dan tanpa halangan , coba bayangkan bila anda menggunakan mobil ini di Jakarta???

Blackberry adalah salah Handphone yang mendukung hal tersebut, keunggulan dari blackberry yaitu BBM ( BlackBerry Messenger). dengan BBM ini kita dapat mengirim pesan dan data dengan cepat dan “gratis” , dengan fitur ini tentu Blackberry menjadi sangat diminati dan menjadi trend . ada beberapa kekurangan Blackberry yang mungkin bisa menjadi pertimbangan yaitu,
 
·          Baterai Boros
·          Tingkat Radiasi tinggi
·          Monoton

Android adalah OS yang dikembangkan oleh Google, yang paling menarik dari Android adalah “Open Source” atau dengan kata lain kita dapat “mengotak-ngatik” dengan bebas programnya, kita juga dapat membuat applikasi kita sendiri dan banyak sekali berbagai applikasi yang tersedia gratis. Dari segi performance Android sangat handal dan dari segi tampilan Android tidak kalah dengan iPhone . ada bebbeberapa kekurangan Android yang mungkin bisa menjadi pertimbangan yaitu,
 
·          Untuk dapat lebih merasakan keunggulannya dibutuhkan pengetahuan tentang pemprograman

·          Semua handphone Android TouchScreen

jadi Pilih Android atau Blackberry ??? Pilihlah Blackberry bila anda membutuhkan Gadget yang akan mempermudah anda dalam berkomunikasi ( BBM ) dan Pilih Android bila anda  membutuhkan Gadget yang Fun dan dapat anda kembangkan sendiri.

Kalau masih bingung pilih yang mana sekalian aja beli handphone  Blackberry Android, denger-denger sih udah ada.   

2 Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi

Film 3D keberadaannya sudah semakin populer. Film 3 Dimensi tersebut seringkali diputar di berbagai bioskop ataupun dijual dalam bentuk DVD. Bahkan, tidak jarang juga kita bisa mendownload film 3D dari berbagai sumber di Internet. Namun sayangnya, anda harus menggunakan kacamata 3 dimensi untuk bisa menikmati film 3D tersebut. Harga kacamata 3 dimensi sebenarnya sangat murah, namun tidak semua tempat dan toko menjual kacamata 3 dimensi. Bagi anda yang ingin menikmati sensasi film 3D namun belum memiliki kacamata 3 dimensi, hari ini kami akan menunjukkan kepada anda cara membuat kacamata 3 dimensi sendiri. Kacamata 3 Dimensi yang akan kita buat disini adalah kacamata 3 dimensi jenis red-blue atau red-cyan.

Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi
dan bukan kacamata 3 dimensi jenis polaroid.
Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi
Kacamata 3 dimensi jenis red-blue atau red-cyan ini bisa anda gunakan untuk melihat gambar 3D dan video/film 3D bertipe anaglyphs.


Ada 2 cara membuat kacamata 3 dimensi yang akan saya berikan disini. Cara yang pertama adalah cara yang sederhana tapi cepat, dan cara yang kedua adalah cara yang kompleks tapi mantap!


A. Cara membuat kacamata 3 dimensi yang sederhana tapi cepat
1. Siapkan bahan mika atau plastik tembus pandang. Anda bisa menggunakan tutup CD film bekas yang anda miliki.
2. Warnai mika atau plastik tembus pandang tersebut dengan spidol warna merah untuk mata sebelah kiri, dan warna biru atau cyan untuk mata sebelah kanan.
Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi
Cara ini sangatlah mudah dan cepat untuk diikuti. Cocok bagi anda yang ingin menikmati sensasi film 3D tapi tidak ingin ribet saat membuat kacamata 3 dimensi.
Kelemahannya, anda harus memegangi mika tersebut selama anda menonton video/film 3D. Jika anda ingin membuat kacamata 3D yang lebih nyaman, silahkan lanjut ke cara membuat kacamata 3 dimensi yang kedua.


B. Cara membuat kacamata 3 dimensi yang kompleks tapi mantap
1. Download pola kacamata 3 dimensi disini.
2. Print mal tersebut, kemudian lem dan tempelkan di karton yang agak tebal.
3. Potong karton sesuai garis dan pola yang ada di mal.
4. Siapkan mika tipis berwarna biru (atau cyan) dan merah. Potong dengan ukuran yang sedikit lebih besar daripada lubang di mal.
5. Tempelkan mika yang biru (2 lembar) di bagian kacamata untuk mata sebelah kanan dan yang merah (2 lembar) untuk mata sebelah kiri.
6. Rangkai setiap pola dengan lem dan kacamata 3 dimensi anda siap untuk digunakan.
Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi
Ingat, jangan menggunakan warna biru yang tua karena akan sulit untuk menghasilkan efek 3 dimensi saat digunakan. Biru yang paling sempurna adalah biru cyan atau biru yang agak sedikit muda.
Sebelum menggunakan kacamata 3 dimensi tersebut untuk melihat film 3D kesukaan anda, silahkan lakukan tes terlebih dahulu untuk melihat kualitas dari kacamata 3 dimensi yang anda buat.


Tes Kualitas Kacamata 3 Dimensi Buatan Sendiri
1. Cek kacamata 3 dimensi anda dengan prosedur seperti di gambar ini
Tes Kacamata 3 Dimensi
2. Gunakan gambar dibawah ini untuk melakukan pengecekan (langkah 1)
Tes Kacamata 3 Dimensi
Jika hasil pengecekan menunjukkan seperti ini:
1. Mika merah hanya bisa melihat warna biru yang jadi hitam.
2. Mika biru hanya bisa melihat warna merah yang jadi hitam.
3. Saat diterawang hanya terlihat satu obyek saja.
4. Kacamata bisa melihat dengan jelas (tidak buram)
Maka kacamata 3 dimensi buatan anda sudah sempurna dan siap untuk digunakan.
Silahkan lihat trailer film avatar 3 dimensi berikut ini dan rasakan sensasi nyata nya!
Anda juga bisa melihat efek 3 dimensi dari gambar-gambar berikut ini


Gambar 3 Dimensi
Gambar 3 Dimensi


Menarik sekali bukan? Anda bisa mencari video 3 dimensi lainnya di Youtube atau melihat ribuan gambar 3 dimensi disini. Kini tinggal kreativitas anda yang bekerja..dengan sedikit kreativitas anda bahkan bisa membuat kacamata 3 dimensi keren seperti ini.

Cara Membuat Kacamata 3 Dimensi

Rabu, 02 April 2014

Mark Zuckerberg "Makna Ketekunan Dalam Menggarap Peluang"

Pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersua, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook.

Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan pertemanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut-kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan.

Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan-rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu-Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap.

Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya-Bill Gates-memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya-Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes-Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum.

Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yang segera melambung namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia.

Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan mencapai 200 juta anggota.

Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi ?barang dagangan’ yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri.

Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar?menyatukan’ komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

Tiada ketekunan yang tidak membawa hasil…

Steve Jobs "Sukses Itu Tidak Instan"

 Steve Jobs tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer.Co di garasi milik keluarganya. dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang” mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal. dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.

setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan Microsoft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.

kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

Joanne Kathleen Rowling "Tak Ada Kesuksesan Yang Dibayar Murah"

Sejak kecil, Rowling memang sudah memiliki kegemaran menulis. bahkan di usia 6 tahun, ia sudah mengarang sebuah cerita berjudul Rabbit. ia juga memiliki kegemaran tanpa malu” menunjukan karyanya kepada teman” dan orangtuanya. kebiasaan ini terus dipelihara hingga ia dewasa. daya imajinasi yang tinggi itu pula yang kemudian melambungkan namanya di dunia.


akan tetapi, dalam kehidupan nyata, Rowling seperti tak henti disera masalah. keadaan yang miskin, yang bahkan membuat ia masuk dalam kategori pihak yang berhak memperoleh santunan orang miskin dari pemerintah Inggris, itu masih ia alami ketika Rowling menulis seri Harry Potter yang pertama. ditambah dengan perceraian yang ia alami, kondisi yang serba sulit itu justru semakin memacu dirinya untuk segera menulis dan menuntaskan kisah penyihir cilik bernama Harry Potter yang idenya ia dapat saat sedang berada dalam sebuah kereta api. tahun 1995, dengan susah payah, karena tak memiliki uang untuk memfotocopy naskahnya, Rowling terpaksa menyalin naskahnya itu dengan mengetik ulang menggunakan sebuah mesin ketik manual.

naskah yang akhirnya selesai dengan perjuangan susah payah itu tidak lantas langsung diterima dan meledak di pasaran. berbagai penolakan dari pihak penerbit harus ia alami terlebih dahulu. diantaranya, adalah karena semula ia mengirim naskah dengan memakai nama aslinya, Joanne Rowling. pandangan meremehkan penulis wanita yang masih kuat membelenggu para penerbit dan kalangan perbukuan menyebabkan ia menyiasati dengan menyamarkan namanya menjadi JK Rowling. memakai dua huruf konsonan dengan harapan ia akan sama sukses dengan penulis cerita anak favoritnya CS Lewis.

akhirnya keberhasilan pun tiba. Harry Potter luar biasa meledak dipasaran. semua itu tentu saja adalah hasil dari sikap pantang menyerah dan kerja keras yang luar biasa. tak ada kesuksesan yang dibayar dengan harga murah...